Judulnya sengaja dibuat agak lebay...selebay perjuangan ke Jayakarta
Jadi ceritanya, weekend kemarin udah punya rencana mau hunting mesin jahit ke Jayakarta, sedari pagi saya dan teman yang saya paksa untuk menemani kesana sudah nge-fixed-in jam keberangkatan kami adalah jam 10.00 dan molor sampai jam 10.30 (Indonesia raya).
Tujuan utama ke Jayakarta adalah Toko Aneka Mesin Jahit yang menurut mitos yang saya dengar dimana-mana jadi recommended seller di bidang permesinjahitan (halah). Setelah googling sana-sini dan melihat google map, saya putuskan untuk naik KRL saja karena toko tersebut ternyata digambarkan sangat dekat dari Stasiun Jayakarta.
Kami pun menuju stasiun Kramat, stasiun terdekat dari tempat tinggal kami, karena relatif dekat maka kami berjalan dengan santai sambil ngobrol sampai terdengar suara sirine khas kereta mau lewat barulah kami ribut mau ngejar atau biarin aja lewat. Pada akkhirnya kami berlarian juga ngejar padahal kami tidak tahu itu KRL arah kemana yang penting lari dulu. Kebetulan juga Brizzi saya saldonya ga cukup jadi terpaksa harus beli kartu jaminan dulu, pas banget pas KRL yang datang tujuan Jatinegara, kami pun berlarian lagi nge-tap kartu dan buru-buru ke peron (fyi biasanya pintu KRL tu cepet banget ditutupnya jadi seringkali kita cuma bisa melongo ketinggalan kaya di film-film gitu lah). Alhamdulillah ga sia-sia perjuangan larinya....
Sampai di Jatinegara, kami langsung ke peron 2 tujuan Jakarta Kota, kali ini kami harus bersabar setidaknya 1jam lebih menunggu dan yang lewat terus adalah jurusan Bekasi saudara-saudara sampai 5 atau 6 kereta dan belum ada yang berangkat dari Bekasi ke Kota, artinya kami harus menunggu kereta-kereta yang tadi lewat, sabarrrrrrr. Sesuai perkiraan kereta yang pertama lewat ke Kota tentu saja penuh sesak karena penumpang menumpuk dari Bekasi sana, 1-2 KRL kami lewatkan karena di aplikasi KRL ada beberapa kereta di stasiun belakangnya (aplikasi KRL sengaja saya download untuk mengetahui posisi KRL ada dimana, kalian bisa download di playstore ya).Akhirnya kami naik kereta ke 3 dan dapat tempat duduk, lega ga banyak penumpang.....tapi ternyata keretanya hanya sampai Manggarai dan kami turun menunggu KRL berikutnya, ga lama berselang KRLnya datang dan kami tetep dapat tempat duduk dan bisa duduk manis menunggu sampai stasiun Jayakarta (ada rutenya ya di aplikasi KRL).
Sekitar jam 12.30 kami sampai di stasiun Jayakarta, lapar dan belum sholat, kami putuskan sholat lebih dulu di musholla stasiun (lt bawah). Fyi mushollanya ternyata ada di dalam stasiun ya, jadi kalau kalian mau sholat dulu baiknya jangan nge-tap keluar dulu kaya kami dan untungnya si satpamnya baik jadi kami dibukain pintu lagi buat sholat dan keluarnya minta tolong satpam itu lagi. Nah yang saya suka di stasiun ini, musholanya dipisah antara laki-laki dan wanita dan dipisahnya lumayan jauh ya, ini nyaman banget untuk saya pribadi.
Kenapa sampai Jayakarta? Kenapa harus Aneka Mesin Jahit?
Saya termasuk orang yang sangat bergantung pada google untuk mendapatkan informasi yang saya butuhkan. Berbekal googling itulah saya mendapatkan review dari banyak pembeli mesin jahit dari yang di Jawa sampai luar Jawa, mereka sangat merekomendasikan toko ini karena sellernya yang legendaris. Dan saya penasaran...
Toko Aneka Mesin Jahit ini ternyata memang sangat dekat dengan stasiun, jadi kalau kalian keluar dari stasiun, jalan aja lurus sampai pintu keluar yang di bawah flyover dan banyak tukang ojek dan bajaj, sampai disini kalian cukup menengok ke arah kanan dan kalian akan melihat tulisan Bank Danamon, kalian hanya perlu jalan kaki ke arah tulisan Bank Danamon tersebut dan see....hanya sekitar 15m berjalan kamu akan menemukan toko tersebut (melewati toko roti/warung makan), fyi nama toko tersebut tidak ditulis besar kaya umumnya toko dan justru lebih nampak kaya toko bangunan dengan beberapa mobil di depannya.
Ketika masuk ke toko, yang terlihat pertama adalah raungan yang ga mrip toko mesin jahit karena memang etalase mesinnya ada di los belakang, kami pun bingung karena pintu masuknya kecil dan dijagain. Kami nyelonong aja ke pintu itu dan bilang mau nyari mesin jahit, di dalam si koko yang legendaris itu sedang menjelaskan spec mesin jahit yang diminati calon pembeli, waktu saya datang ada dua pembeli yang sedang memilih-milih mesin jahit. Saya pun mencuri dengar dan memperhatikan demo dari si koko, setelahnya giliran saya yang bertanya ke maestro mesin jahit "koh ada mesin jahit Janome ST 24?".
Surprise, apa jawaban si koko?
"Nah, ini lagi korban internet, kamu lihat di youtube kan kalau mesin itu bisa jait triplek?...triplek krupuk tiu, bohong kalau triplek beneran, kalau beneran bisa jahit triplek bawa kesini jahit triplek saya nanti saya ganti uang kamu 10 juta".............bla bla bla dan saya dikasih kertas yang dilaminating tentang dasar-dasar mesin jahit dan zona harga/fungsi mesin jahit
Galau lah saya, berbekal informasi dari sebuah group crafter yang saya ikuti di fb dan beberapa review yang saya baca, saya sudah memutuskan untuk membandingkan antara Janome ST24, Janome ct2480lx, dan Janome Suv 1122, gugurlah dua Janome seri pertama dari perimbangan saya beralih ke SUV 1122 dan si koko membandingkan suv ini dengan Jaguar 594. Selisih keduanya Rp 500.000, jadi si SUV ini Rp 3.250.000 dan si jaguar Rp 3.750.000 tapi bedanya jauh lo...
Fyi untuk janome di bawah 4-5juta itu lampunya masih kuning bukan LED dan itu ga bisa diganti kata kokohnya udah bawaan lahir, bagi sebagian orang mungkin itu pertimbangan yang ga terlalu penting tapi buat saya penting karena efeknya bisa merusak mata, menyakiti mata dalam jangka panjang. Menurut koko juga, lampunya akan lebih cepat panas jika dibandingkan yang LED.
Saya termasuk orang yang mainstream sama merk Janome karena legend bandel dan awet, awalnya meragukan juga merk Jaguar, merk mana si Jaguar? Si koko menjelaskan kalau Jaguar juga produk Jepang, merk Jepang yang sudah cukup berumur. Jaguar 594 ini juga mempunyai engkol besi sama dengan janome, tapi dari sisi fungsi jauh di atas SUV.
Pada prinsipnya, si koko tidak pernah mengarahkan untuk membeli merk tertentu, koko hanya memberikan informasi mengenai mesin jahit yang diminati dan memberikan informasi pembanding dari merk yang lain karena seetiap merk memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dan semua tergantung kepentingan dan keperluan pembeli. Dan terbuktilah apa yang dibilang orang-orang tentang si koko, He is so awesome.....pengetahuannya soal mesin jahit luar biasa
Dan akhirnya menimbang dan memilih, saya membeli Jaguar 594 walaupun overbudget....budgetnya di angka 3juta, ini masih 3juta tapi mendekati 4, puasa gw...........tapi ga apa-apa lah, toh bisa buat investasi jangka panjang, dan lagi saya memang punya ketertarikan pada dunia crafting, mungkin hari ini saya masih menjahit pouch, tas, atau dompet sederhana, tapi bukan tidak mungkin suatu hari nanti saya mau belajar quilting dan yang lainnya karena semua itu sangat menarik buat saya untuk melepaskan energi negatif, menyalurkan hobby. Jadi daripada belinya nanggung, ya udah take it aja lah, yang penting sewing is really fun...
Jaguar 594 ini masuk zona C+ menurut si koko...dan saya memilih jaguar karena beberapa pertimbangan,
- Dengan selisih 500ribu, Jaguar ini sudah computerized loh tinggal pencat-pencet, Suv1122 masih manual.
- Jaguar sudah punya speed control, fitur ini penting bagi yang ingin mempelajari teknik quilting (katanya) karena kecepatan mesin bisa kita atur mau tinggi atau rendah atau sedang.
- One step full automatic button hole, tinggal kita taruh aja kancing baju di sepatunya, udah deh tu mesin bakal ngukur sendiri, njait sendiri dan stop sendiri, kita tinggal melubangi aja, kalau SUV one step tapi ga otomatis jadi kita yang nyetop kalau sudah mau selesai.
- lampunya LED, ga bikin sakit mata.
Lebih lengkapnya tentang Jaguar 594 bisa liat di sini
Kalau temen-temen ada yang berminat membeli mesin jahit di tempat koko ini, yang perlu disiapkan adalah budgetnya berapa, mau dipakai buat apa, banyak baca tentang komponen dasar mesin jahit karena disana dijamin bingung kalau blank soal mesin jahit, jadi banyak-banyaklah nanya, inget malu bertanya sesat di jalan ya dan banyak bertanya itu memalukan hehehehe..
Setelah mesin jahit dibayar, mesin jahit akan diambil dari gudang dan dibuka untuk dicoba oleh pawangnya (masing-masing merk ada pawangnya), kita diajari bagaimana mengoperasikan mesin tersebut, kalau yang sudah kenal mesin jahit mah gampang ngikutinnya, udah ga banyak nanya toh ada manual booknya. Untuk pembayaran, saya bayar pakai debit mandiri dan koko emang nyediaan macam-macam kok, ada BCA, BNI juga jadi ga usah bawa-bawa uang cash ke sana.
Urusan coba-mencoba udah selesai, mesin jahit dipack lagi ke kardusnya dan dirapikan sama pawangnya, karena mau hujan kardusnya diwrapping juga loh pakai plastik dulu sebelum di tali. Pak Wandi, nama pawang mesin Jaguar dengan sigap membawakan mesin tsb sampai pintu masuk stasiun karena kami bilang naik kereta, memang dekat tapi lumayan lah 8kg euy....mending ngasih uang tips buat Bapaknya aja lah daripada capek bawa ke stasiun.
Perjuangan berlanjut, ngotong-ngotong mesin jahit 8kg itu lumayan, apalagi naik tangga stasiun Jayakarta, cukup ngos-ngosan dan kami naik KRL balik dari Kota ke Jatinegara diiringi hujan derassssss.......dan begini penampakan mesin jahit Jaguarku di stasiun Jatinegara.
#Ini pengalamanku, mana pengalamanmu?
Comments
Punyaku juga baik-baik aja, cuman masalahnya kalau njait tebal jarumnya kadang numbuk feed dog apa ya jadi ga nembus, harus diangkat manual diputar gitu, ngalamin juga ga mbak?
Kalo menurutku, mbak Dini datang aja ke AMJ, dijamin dapat penjelasan lengkappppp..yang penting mbak harus netepin dulu pengen mesin jahit seri apa, jadi tar dikasih perbandingan masing-masing seri sama kokohnya.
Jaguar ini engkolnya besi juga mbak, punya speed control yang sangat membantu newbie, aku juga newbie kok mbak....Aku pilih Jaguar karena nantinya setelah bisa, aku pengen belajar quilting juga dan speed control ini syarat yang akan sangat membantu, aku pikir daripada beli yang standard newbie terus tar upgrade beli lagi malah boros :)
Kalo untuk penggunaan dengan jam agak lama aku gak nenya sih waktu itu mbak, selama ini aku makai cuma buat njait tas, ga sampai yang seharian full..paling itungan jam aja
Cuma setauku, semua mesin jahit perlu istirahat setelah kerja berjam-jam, ganti jarum juga, ngasih oli..
Kemarin, seingatku kalo yang industri lebih prefer ke Juki mbak..
Datang aja ke AMJ, enakan kok kokohnya :)
Selamat belanja...
Akses ke AMJ juga gampang banget, Mbak Dini naik kereta dari Cirebon turun di Stasiun Jatinegara, lanjut naik KRL yang jurusan Jakarta Kota, turun di Stasiun Jayakarta, udah ngikutin ruteku di artikel atas :)
Tips kalau mau ke Jakarta dengan aman dan damai tanpa desak-desakan adalah hari kerja dan udah lewat jam masuk kerja mbak...
Kereta pagi dari Cirebon yang nyampe Jakarta sekitar jam 9-10 pagi, dijamin lengang ga pakai rebutan dan desak-desakan...nah kalau pulangnya, harus sebelum jam 15.00. Tapi kalau pulang harusnya ke stasiun pasar senen mbak kalau mau balik Cirebon coz kereta jawa ga ada yang berangkat dari Jatinegara :)
untuk mudah atau enggaknya, aku ga tau mbak, kemarin waktu beli di AMJ si dibilangin kalau ada yang trouble dibawa aja ke AMJ karena aku tinggal di Jakarta..
Sepatu bawaan jaguar cuma dua apa tiga kok mbak, jadi sepatu lainnya ya beli sepatu yang biasa dan ga masalah karena sama aja dudukan sepatu mesin jaguar dengan mesin portable lainnya :)
Semoga jawabannya membantu mbak :)
Hihihihi iya jangan2 kita segrup juga nih, aku pakai nama fb"Umi Salamah", mbak pakai nama fb apa ya? biar bisa berteman..
Kata kokohnya, Janome yang udah LED itu harganya diatas 5 juta.
So far jaguarku ga da masalah dengan jahit tebal, asal jarumnya menyesuaikan mbak, pernah pakai pelapis m33 dan dakron pres untuk outer dan m33 inner, baik-baik saja. Pernah juga pakai pelapisnya T103, ga bermasalah si mbak :)
Ooo.. Selama ini baik2 aja ya mba. Sip, bs jd pertimbanganku nih. Klo jahit kulit sudah pernah mba si Jaguarnya?
Iya, so far baik2 saja.
Untuk kulit, mau nyoba tapi belum kepegang, kalau saudara kembar gantungnya Jaguar 596 yang dipunyai mas Miko (ada di grup juga) si lancar aja buat jait kulit, udah pernah lihat postingannya mas Miko bikin handle kulsin kan mbak? itu pakai Jaguar
Hai mbak Dita, salam kenal kembali...
Kalau aku pribadi dulu pernah make mesin jahit mini yang merk OMI CASA, ada di post yang lain di blog ini.
Kalau menurutku, FHSM 202 ini spesifikasinya di bawah OMI mbak, dan ga bisa maksimal untuk menjahit.
Saranku, lebih baik kumpulin uang dulu, beli mesin jahit portabel yang beneran, ada kok merk brother yang harganya 1.2jutaan, atau Janome juga ada. Itu udah bagus spesifikasinya, bisa ganti sepatu dll...bisa jadi penjahit beneran deh :)
Semangat ya, aku juga newbie kok..
Maaf lama responnya, saya ga punya kontaknya AMJ, mbak bisa langsung google aja "Aneka Mesin Jahit" pasti muncul tar web-nya :)
Sbnernya msh proses pengumpulan dana sih, blm dlm wkt dekat ini belinya hehe:)
Kalau menurut saya lebih baik datang langsung, jadi ntar bisa nanya sepuasnya, bisa mbandingin berbagai merk mesin jahit jadi mantap dan lagi ditambah nanti ada demo penggunaan oleh pegawai AMJ... :)
semoga membantu
Senang jika bisa membantu, untuk tutorial saya ga ada mbak, belajar otodidak aja dan pada prinsipnya cara kerja semua mesin jahit itu sama kok :)