Sesuai judulnya, kali ini saya ingin berbagi cerita tentang mesin jahit Omi Casa SM1 yang saya beli online di Lazada, maaf tidak menyertakan link karena beberapa bulan terakhir mesin tersebut sudah ga ready stock di lazada dan situs olshop lainnya. Kok bisa tahu? iya, karena beberapa temen sangat tertarik dengan mesin jahit mungil ini setelah saya pasang fotonya sebagai dp BBM dan bahkan ada yang nitip minta dibeliin online lagi berhubung saya yang tinggal di Jakarta jadi bisa free ongkir. Ada juga yang merayu-rayu mau nggantiin mesin jahit saya, seperti apa sih mesin jahitnya?
Lets check it out...
Itu loh penampakan luarnya Omi Casa SM1, warnanya hijau, padahal kardusnya ungu yaa. Jangan salah beda warna beda harga loh, lupa sih bedanya berapa tapi seingat saya waktu mau beli yang available cuma warna hijau aja, ya sudah lah toh sama saja spesifikasinya. Mesin jahit ini saya beli pada bulan Maret 2015 harga Rp 399.000, pembayaran dengan sistem COD atau bayar di tempat karena barang ini ada di lazada bukan di supplier.
Nah, apa saja sih yang kita dapat ketikan membeli mesin jahit ini?
Selain mesin jahitnya, hehehe iyalah namanya juga beli mesin jahit, ada manual book (pas mau difoto eh dicariin gak ketemu) dengan bahasa Indonesia yang menjelaskan tentang bagian-bagian dari mesin jahit dan cara pengoperasian, serta masalah-masalah yang umum ditemui ketika menggunakan mesin jahit ini (bahasa kerennya FAQ yaa), ada benang dan spool juga, serta mata nenek untuk memasukkan benang ke jarum jahit. Ada juga adaptor dan pedal kaki.
Oke, lanjut fitur apa aja yang dimiliki si Omi ini.
Omi memiliki 8 jenis jahitan bisa dilihat pilihannya dari angka 1 sampai 8 ya, caranya juga gampang banget, misal kita mau pake jenis jahitan nomor 6, kita tinggal puter buletan hijau itu sampai ketemu pas di angka 6. Selain jenis jahitan, ada juga ukuran penggaris di badan bawah mesin jahit ya di bawah tombol otomatisnya itu loh dan ada lampu jahit juga loh di sebelah kiri yang sangat membantu ketika kita harus memasukan benang ke jarumnya.
Bagaimana mengoperasikan Omi?
Gampang kok, kalau sudah kenal.....kalau belum kenal sama mesin jahit ya susah kaya saya waktu itu. Jadi, Omi ini bisa dioperasikan dengan otomatis pakai tombol hijau di atas penggaris yang tulisannya "L Off H", kalau kita ingin menjahit dengan kecepatan tinggi, kita tinggal geser tombol ke H dan sebaliknya, ketika ingin berhenti kita tinggal menggeser ke tengah/Off. Kalau saya jujur kewalahan dengan tombol ini karena fokus tangan kebagi dua, satu megang kain, satu njagain tombol. Saya lebih suka menggunakan pedal kaki, semi manual gitu, tetep pakai listrik tapi kecepatan mesin kita atur pakai kaki kita, semakin kenceng kita menginjak pedal semakin cepat jahitannya. Ohya bisa jahit balik juga ya (reverse).
Ringkasnya, Omi ini memiliki beberapa keunggulan diantaranya:
1. Harga murah (prinsip ekonomi)
2. Listriknya rendah, bahkan bisa pakai baterai jadi kalau mati listrik dan perlu mendesak ya no worry lah
Kekurangannya:
1. Sepatunya ga bisa diganti, saya sudah browse kemana-mana ga ada panduannya, di manual book juga ga ada, jadi susah untuk menjahit resleting.
2. Suaranya agak berisik
3. Tidak bisa menjahit tebal
4. Benangnya putus-putus mulu, sumpah ini paling ngeselinnnnnnnn....
5. Jahitannya suka lompat, rapat trus renggang, trus gak bisa lurus banget, entah karena efek kainnya atau mesinnya, ga tahu...
Lepas dari semua kekurangannya, saya sudah bisa menjahit beberapa dompet dan rok dengan mesin jahit ini lo....
Masih ada yang lain tapi cukup ini aja dulu...
Kalau temen-temen ada yang ingin beli mesin jahit ini, saran saya kalau emang butuhnya cuma mau buat njait baju yang sobek atau apa yang lepas, mesin ini masih oke....untuk crafting standar kalau ga tebel juga masih lumayan, prefer mungkin pake kain katun jepang kali ya yang tipis, kalau linen hanya kuat untuk satu lapis aja, yang penting sewing-nya buat hepi-hepian aja. Kalau punya rencana untuk lebih mendalami dunia perjahitan lebih baik beli mesin jahit yang bagus saja ya, saya juga lagi hunting mesin jahit yang oke dan murah, ekonomis euy..
#Ini pengalamanku, mana pengalamanmu?
Lets check it out...
Itu loh penampakan luarnya Omi Casa SM1, warnanya hijau, padahal kardusnya ungu yaa. Jangan salah beda warna beda harga loh, lupa sih bedanya berapa tapi seingat saya waktu mau beli yang available cuma warna hijau aja, ya sudah lah toh sama saja spesifikasinya. Mesin jahit ini saya beli pada bulan Maret 2015 harga Rp 399.000, pembayaran dengan sistem COD atau bayar di tempat karena barang ini ada di lazada bukan di supplier.
Nah, apa saja sih yang kita dapat ketikan membeli mesin jahit ini?
Selain mesin jahitnya, hehehe iyalah namanya juga beli mesin jahit, ada manual book (pas mau difoto eh dicariin gak ketemu) dengan bahasa Indonesia yang menjelaskan tentang bagian-bagian dari mesin jahit dan cara pengoperasian, serta masalah-masalah yang umum ditemui ketika menggunakan mesin jahit ini (bahasa kerennya FAQ yaa), ada benang dan spool juga, serta mata nenek untuk memasukkan benang ke jarum jahit. Ada juga adaptor dan pedal kaki.
Oke, lanjut fitur apa aja yang dimiliki si Omi ini.
Omi memiliki 8 jenis jahitan bisa dilihat pilihannya dari angka 1 sampai 8 ya, caranya juga gampang banget, misal kita mau pake jenis jahitan nomor 6, kita tinggal puter buletan hijau itu sampai ketemu pas di angka 6. Selain jenis jahitan, ada juga ukuran penggaris di badan bawah mesin jahit ya di bawah tombol otomatisnya itu loh dan ada lampu jahit juga loh di sebelah kiri yang sangat membantu ketika kita harus memasukan benang ke jarumnya.
Bagaimana mengoperasikan Omi?
Gampang kok, kalau sudah kenal.....kalau belum kenal sama mesin jahit ya susah kaya saya waktu itu. Jadi, Omi ini bisa dioperasikan dengan otomatis pakai tombol hijau di atas penggaris yang tulisannya "L Off H", kalau kita ingin menjahit dengan kecepatan tinggi, kita tinggal geser tombol ke H dan sebaliknya, ketika ingin berhenti kita tinggal menggeser ke tengah/Off. Kalau saya jujur kewalahan dengan tombol ini karena fokus tangan kebagi dua, satu megang kain, satu njagain tombol. Saya lebih suka menggunakan pedal kaki, semi manual gitu, tetep pakai listrik tapi kecepatan mesin kita atur pakai kaki kita, semakin kenceng kita menginjak pedal semakin cepat jahitannya. Ohya bisa jahit balik juga ya (reverse).
Ringkasnya, Omi ini memiliki beberapa keunggulan diantaranya:
1. Harga murah (prinsip ekonomi)
2. Listriknya rendah, bahkan bisa pakai baterai jadi kalau mati listrik dan perlu mendesak ya no worry lah
Kekurangannya:
1. Sepatunya ga bisa diganti, saya sudah browse kemana-mana ga ada panduannya, di manual book juga ga ada, jadi susah untuk menjahit resleting.
2. Suaranya agak berisik
3. Tidak bisa menjahit tebal
4. Benangnya putus-putus mulu, sumpah ini paling ngeselinnnnnnnn....
5. Jahitannya suka lompat, rapat trus renggang, trus gak bisa lurus banget, entah karena efek kainnya atau mesinnya, ga tahu...
Lepas dari semua kekurangannya, saya sudah bisa menjahit beberapa dompet dan rok dengan mesin jahit ini lo....
Masih ada yang lain tapi cukup ini aja dulu...
Kalau temen-temen ada yang ingin beli mesin jahit ini, saran saya kalau emang butuhnya cuma mau buat njait baju yang sobek atau apa yang lepas, mesin ini masih oke....untuk crafting standar kalau ga tebel juga masih lumayan, prefer mungkin pake kain katun jepang kali ya yang tipis, kalau linen hanya kuat untuk satu lapis aja, yang penting sewing-nya buat hepi-hepian aja. Kalau punya rencana untuk lebih mendalami dunia perjahitan lebih baik beli mesin jahit yang bagus saja ya, saya juga lagi hunting mesin jahit yang oke dan murah, ekonomis euy..
#Ini pengalamanku, mana pengalamanmu?
Comments
Kira2 kenapa y mbk?
Pengalamanku memakai mesin jahit yang baru kalau ga mau nembus kain atau agak seret itu karena jarumnya mulai tumpul, begitu diganti jarum udah lancar lagi mbak...
Semoga membantu..
Maaf baru bisa jawab, mesin jahitku baik-baik aja dari pertama beli mbak jadi ga bisa banyak sharing apalagi masalah adaptor, aku ga faham mbak, maaf ya...
Kalo feeling-ku kayaknya ada bagian yang putus di pedalnya (dalemannya pedal) jadi ga konek ke mesin jahitnya #imho
Maaf baru sempet jawab, dan maaf lagi aku ga tahu tempat belinya, coba aja dilihat di buku manual spesifikasi pedal dan adaptornya trus nanya ke toko mesin jahit jual part spare part dengan spesifikasi itu apa ga. Setauku, produk ini udah discontinue jadi mungkin akan agak susah nyarinya mbak..semoga membantu :)
Menurutku, Ada beberapa kemungkinan, mungkin ya...mungkin gulungan benang di spool-nya kusut/ga rapi, mungkin juga ada sisa benang atau kotoran di rumah sekoci-nya, pastikan arah putar spool ketika menjahit adalah berlawanan arah jarum jam, bisa juga bersihin rumah sekoci dan kasih oli di bagian yang berputar(poros). Selamat mencoba dan semoga membantu...
Kalo aku biasanya karena terlalu tebal yang dijahit jadi benang atas gak bisa ngait ke benang bawah, atau bisa juga karena tension antara benang atas dengan benang bawah beda. Aku biasanya ngotak-atik tensionnya, sama nglebarin jarak jahitannya tapi kadang ga berhasil juga sih :D
Trial error aja mas, happy sewing yaa...
Thank u
untuk benang yg selalu lepas kemungkinan karena tension benangnya ga pas/terlalu kenceng jadi lepas terus..
untuk sepatu jahit, sepertinya omi ini mirip mesin hitam jadul mbak perlu penghubung untuk ganti sepatu, kebetulan saya belum pernah ngganti sepatunya omi